Kabar Kata
Memuat semua berita tentang sejarah, perkembangan, dan informasi terbaru bahasa Indonesia.
Mengenal Jumlah Bahasa Ibu di Indonesia
Sabtu, 01 April 2023 08:25 WIB
Ejaan.id—Secara harfiah, bahasa ibu merupakan bahasa pertama yang dikuasai oleh manusia sejak lahir melalui interaksi dengan sesama anggota masyarakat bahasanya, seperti keluarga dan masyarakat lingkungannya. Tentunya, ini menjadi dasar sarana komunikasi dan pemahaman terhadap lingkungan.
United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan tanggal 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional (International Mother Language Day). Tahun 2023 merupakan peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional yang ke-24. UNESCO mengusung tema Hari Bahasa Ibu Internasional 2023 adalah “Pendidikan multibahasa, kebutuhan untuk mengubah pendidikan”.
Lahirnya Hari Bahasa Ibu Internasional berawal dari pengakuan internasional terhadap Hari Gerakan Bahasa di Bangladesh. Resolusi bahasa internasional ini disarankan oleh Rafiqul Islam. Ia adalah seorang Bangli yang tinggal di Vancouver, Canada. Ia menulis surat kepada Kofi Annan pada 9 Januari 1998 dan memintanya untuk mengambil langkah untuk menyelamatkan bahasa ibu dari kepunahan dengan mendeklarasikan "Hari Bahasa Ibu Internasional".
Pada 21 Februari, akhirnya dipilih sebagai "Hari Bahasa Ibu Internasional" dalam sidang koferensi UNESCO pada 17 November 1999. Tanggal 21 Februari tersebut merupakan hari bersejarah bagi bangsa Bangladesh karena pada masa itu terjadi peristiwa pembunuhan dalam memperjuangkan bahasa Bangli di Dhaka, Bangladesh tahun 1952. Dari peristiwa ini, UNESCO menetapkan setiap 21 Februari dirayakan sebagai "Hari Bahasa Ibu Internasional" di seluruh dunia. Tujuan memperingati "Hari Bahasa Ibu Internasional" ini adalah sebagai salah satu upaya untuk melestarikan dan menjaga kekayaan bahasa ibu di dunia.
Di Indonesia, bahasa ibu diidentikkan dengan bahasa daerah atau bahasa lokal. Hal itu didasarkan pada adanya keberagaman suku dan wilayah yang memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda. Lantas, ada berapakah jumlah bahasa ibu di Indonesia? Di Lansir dari akun Instagram resmi @badanbahasakemendikbud, Badan Pengembangan dan Pembinan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, disebutkan bahwa Indonesia memiliki 718 bahasa daerah atau bahasa ibu. Hal inilah yang menempatkan Indonesia berada di urutan kedua berbahasa terbanyak setelah Papua Nugini. Menurut data Ethnologue, Papua Nugini memiliki 840 bahasa daerah. Oleh karena itu, Papua Nugini berada di urutan pertama sebagai bahasa terbanyak di dunia.
Dari 718 bahasa daerah yang ada Indonesia, hampir 90 persen bahasa tersebar di wilayah timur Indonesia, di antaranya 428 di Papua, 80 di Maluku, 72 di Nusa Tenggara Timur, dan 62 di Sulawesi. Berdasarkan hasil kajian vitasi bahasa daerah di Indonesia pada tahun 2021 lalu, ditunjukkan ada 8 bahasa yang dikategorikan punah, 5 bahasa berstatus kritis, 24 bahasa terancam punah, 12 bahasa mengalami kemunduran, 24 bahasa dalam kondisi rentan (stabil, tetapi terancam punah), serta 21 berstatus aman.
Lebih lanjut, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Republik Indonesia menyebutkan faktor penyebab kepunahan bahasa daerah adalah pernikahan antarsuku; penutur tidak lagi menggunakan bahasa tersebut; tidak adanya pewarisan bahasa dari generasi tua kepada generasi selanjutnya; dan sikap penutur bahasa yang menganggap bahasa tidak perlu lagi digunakan. Untuk melindungi bahasa daerah atau bahasa ibu dari kepunahan, dilakukan lima langkah strategis, di antaranya pemetaan bahasa, kajian vitalitas bahasa, konservasi bahasa, revitalisasi bahasa, dan registrasi bahasa. Menurut Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Republik Indonesia, E. Aminudin Aziz, "Ketika Benteng pertahanan dalam keluarga tidak lagi terjaga, nasib bahasa ibu akan tinggal menunggu kepunahan.” (YLS/berbagai sumber)