Kabar Kata
Memuat semua berita tentang sejarah, perkembangan, dan informasi terbaru bahasa Indonesia.
Macam-Macam Istilah Fobia dan Kecenderungan pada Buku
Kamis, 18 Mei 2023 10:44 WIB

Ejaan.id—Tanggal 17 Mei diperingati sebagai hari buku nasional dan hari jadi Perpustakaan Nasional yang ke-43. Perpustakaan Nasional yang terletak di daerah Jakarta Pusat ini telah berdiri sejak 17 Mei 1980 berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0164/0/1980. Namun, hari buku nasional diperingati secara resmi oleh Menteri Pendidikan Abdul Malik Fajar pada tahun 2002. Tujuan peringatan ini sebagai upaya peningkatan minat baca dan literasi masyarakat Indonesia yang masih tergolong rendah.
Berdasarkan data UNESCO (dikutip dari laman Kominfo.go.id), angka minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah, yaitu 0,001%. Hal ini merujuk pada 1:1000, hanya satu orang yang rajin membaca dari 1000 orang. Berbeda dari hasil riset Central Connecticut Nations University yang menyatakan negara Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara tentang minat baca. Padahal menurut Kominfo, penilaian infrastruktur untuk membaca di Indonesia jauh lebih tinggi dari negara-negara di Eropa. Sangat mengerikan bukan?
Kenyataan miris tersebut berbanding terbalik dengan tingginya angka pengguna internet di Indonesia. Merujuk pada data We are Social per Januari 2023, pengguna internet di Indonesia sebanyak 77% dari total populasi 276.4 juta jiwa. Anak-anak muda mendominasi pengguna internet dengan rata-rata durasi pemakaian 7 jam 42 menit. Mungkin bisa saja mereka menggunakan untuk membaca buku atau informasi di internet. Namun, kenyataannya sebanyak 3 jam 18 menit digunakan untuk melihat media sosial. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyemarakkan hari buku nasional dengan tujuan minat baca dan literasi masyarakat semakin bertambah. Salah satunya usaha penulis untuk memberitahu istilah-istilah yang berkaitan tentang buku.
Tahukah kamu bahwa seseorang dapat memiliki kecenderungan bahkan ketakutan terhadap buku? Rasa takut terhadap buku terbilang cukup aneh bagi kita. Biasanya seseorang cenderung lebih takut pada kegelapan, ruang sempit, laba-laba, dan lainnya. Namun, kenyataannya ada istilah fobia terhadap buku, bahkan ada istilah kecenderungan pada buku. Berikut istilah-istilah tersebut.
Bibliofilia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V, bibliofilia adalah ketertarikan atau kesenangan yang berlebihan pada buku. Orang yang memiliki kecenderungan ini disebut bibliofili. Masyarakat mungkin cenderung menyebutnya si kutu buku. Namun, sebenarnya artinya berbeda.
Dikutip dari laman suaramerdeka.com, kutu buku senang membaca buku, tetapi tidak suka mengoleksinya. Sebaliknya, bibliofili senang membaca buku bahkan sampai mengoleksinya. Berikut ciri-ciri bibliofili.
• Bibliofili senang menyusun buku-bukunya sesuai kategori, seperti berdasarkan genre, warna, abjad, dan lainnya.
• Bibliofili mempunyai tempat khusus di rumah untuk menyimpan buku-bukunya, bahkan bermimpi ingin memiliki perpustakaan sendiri.
• Mereka tidak keberatan untuk mengeluarkan uang banyak untuk membeli buku, bahkan buku-buku langka sekalipun atau buku yang sama dengan cetakan yang berbeda.
• Mereka senang menghabiskan waktu untuk membaca buku dalam kondisi dan tempat apapun.
Abibliofobia
Jika bibliofobia berupa kecenderungan kuat terhadap buku, abibliofobia adalah sebuah ketakutan akan kehabisan bacaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V, abibliofobia adalah fobia kehabisan buku untuk dibaca. Fobia ini jarang ditemui, tetapi dapat dilihat gejalanya pada anak-anak atau saat beranjak remaja. Perlu tes kejiwaan dari dokter atau psikolog untuk mengetahui apakah seseorang mengidap abibliofobia.
Mereka yang mengidap abibliofobia tidak bisa dapat lepas dari buku. Mereka akan menderita kepanikan hebat, bahkan stres bila tidak memiliki bahan bacaan. Sekilas abibliofobia membuat para orang tua senang bila anaknya suka membaca. Namun, fobia ini bisa membuat seorang anak susah bersosialisasi di lingkungan masyarakat lo. Biasanya perlu pengobatan dari psikolog atau dokter untuk menyembuhkan fobia ini.
Bibliofobia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V, bibliofobia adalah fobia terhadap buku. Fobia ini didefinisikan secara luas sebagai bentuk ketakutan pada buku. Secara spesifik, seseorang takut untuk membaca buku, membaca buku dengan suara keras, atau membaca di depan umum.
Seseorang yang mengalami kesulitan membaca atau belajar cenderung memiliki bibliofobia. Mereka akan cemas, gemetar, berkeringat, atau menangis bila dipaksa untuk membaca. Mereka juga takut akan dikucilkan oleh teman-teman sebayanya karena tak pandai membaca. Tidak hanya buku teks saja, seseorang dapat takut terhadap dongeng, mitos, puisi, buku teks, novel, dan sebagainya. Berikut istilah fobia lainnya yang berkaitan dengan fobia buku.
• Mitofobia adalah fobia terhadap mitos.
• Metrofobia adalah fobia terhadap puisi.
• Epistemofobia adalah fobia terhadap pengetahuan.
• Ikonofobia adalah fobia terhadap gambar atau lambang.
• Numerofobia adalah fobia terhadap bilangan atau angka.
Demikian istilah-istilah fobia dan kecenderungan terhadap buku. Apapun jenis fobia di atas, jangan sampai kamu mengalami epistemofobia. Takut untuk menambah ilmu pengetahuan. Pada dasarnya pengetahuan membuat kamu menjadi lebih pandai dan tidak mudah ditipu oleh orang-orang. (NHS/Berbagai Sumber)