Jakarta—Kongres Bahasa Indonesia (KBI XII) resmi dibuka di Jakarta pada Rabu, 25 Oktober 2023 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim atau yang akrab disapa dengan Mas Menteri. Bertempat di The Sultan Hotel and Residence, KBI XII dihelat untuk menengok perkembangan bahasa Indonesia dari dulu, kini, dan masa depan.
Kepala Badan Bahasa Republik Indonesia, E. Aminuddin Azis mengungkapkan bahwa sebagai bahasa yang terus dan tumbuh berkembang, bahasa Indonesia telah mampu menampilkan diri sebagai bahasa modern yang adaptif. “Oleh karena itu, pantaslah kita menjadi pihak yang ikut menyuburkan perkembangan bahasa Indonesia, bukan sebaliknya menjadi virus yang mengerdilkan atau melumpuhkan perkembangan bahasa ini.”
Sebanyak 1550 peserta dan pemakalah dari berbagai daerah di Indonesia dan beberapa tamu dari luar negeri menjadi peserta dalam KBI XII ini. Kongres ini merupakan wahana untuk melihat kembali atau mengevaluasi politik perencanaan dan arah perkembangan bahasa Indonesia. Para pemerhati, praktisi, pengajar, dan pencinta bahasa Indonesia diharapkan menjadikan kongres ini sebagai wahana perdebatan gagasan dalam upaya merawat keindonesiaan untuk kemudian membulatkan cita-cita terbaik.
Dalam KBI XII, Badan Bahasa juga meluncurkan KBBI VI daring. E. Aminuddin Aziz mengungkapkan bahwa saat ini KBBI baru memuat 121.000 entri, tahun depan 2024 akan ditambahkan 80.000 kosakata baru. Selain itu, juga diluncurkan buku cerita anak sebagai program transformatif untuk mengatasi kelangkaan bacaan bermutu. Buku ini tersedia dalam bentuk daring dan juga dicetak sebanyak 716 dari ribuan judul. Buku ini dicetak lebih dari 15,4 juta eksemplar dan disebarkan ke lebih 20.000 PAUD dan sekolah dasar di daerah 3T.
"Ini komitmen Kementerian dalam memperbaiki kondisi literasi melalui merdeka belajar episode ke-23," ujar Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Bahkan, untuk mewujudkan amanat untuk meningkatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional, saat ini bahasa Indonesia sudah diajarkan di 54 negara dengan partisipasi 229 lembaga mitra, serta jumlah peserta aktif BIPA sudah mencapai 154.000 orang.
"Dalam 2--3 minggu ke depan, kita akan menerima hasil terhadap usulan bahasa Indonesia, yakni menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam sidang umum UNESCO. Apabila ini terwujud, kita layak berharap bahwa bahasa Indonesia memasuki babak baru dalam kancah global," ungkap E. Aminuddin Azis.
Dalam laporan kegiatan, E. Aminuddin Azis juga menyatakan bahwa KBI XII berbeda dengan KBI sebelumnya karena diadakan secara hybrid, yakni luring dan daring, serta dilaksanakan kelas master leksikografi dan linguistik forensik. Selain itu, dalam KBI XII ini, juga diserahkan penghargaan anugerah Husein Djajadiningrat kepada tokoh yang memiliki jasa-jasa sumbangsih tertinggi dan terhormat bagi bangsa dan negara yang berdampak besar dalam lingkup kebahasan dan kesastraan. Di antara tokoh yang mendapatkan penghargaan adalah Benyamin Sueb, Harimurti Kridalaksana, dan Ebiet G. Ade. Penghargaan ini diberikan kepada individu atau tokoh yang memberikan kepedulian terhadap pengembangan bahasa Indonesia, sastra daerah, dan penginternasionalan bahasa Indonesia.
Ebiet G. Ade, musisi legendaris Indonesia dianugerahi penghargaan karena menggunakan bahasa Indonesia yang baik dalam lagu-lagu yang diciptakan. Ebiet G. Ade pun menyanyikan beberapa lagu dalam rangka menutup pembukaan KBI XII ini. (admin)