Kata Kita

Berita, Artikel, dan Opini tentang Ejaan. id dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

Huruf Miring tidak Digunakan untuk Penulisan Nama Media Sosial

Oleh Yori Leo Saputra*

Foto: Yori Leo Saputra

Suatu ketika teman saya bertanya kepada saya di sekolah. Ia bertanya soal tata cara penulisan nama media sosial, seperti Youtube, Facebook, Twitter, WhatsApp dan Instagram dalam hal tulis-menulis. Apakah nama-nama media sosial tersebut ditulis menggunakan huruf miring dalam penulisan bahasa Indonesia? Tanpa berpikir panjang, saya jawab pertanyaan itu dengan sederhana "nama media sosial tidak perlu ditulis menggunakan miring karena Youtube, Facebook, Twitter, WhatsApp, dan Instagram adalah nama aplikasi, bukan istilah."

Secara garis besar, huruf miring memiliki tiga fungsi. Menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Republik Indonesia dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016), huruf miring diartikan huruf yang letaknya miring, tetapi tidak menyerupai tulisan tangan. Selanjutnya, Wijono (2012:57) mendefinisikan huruf miring digunakan dalam cetakan. Dalam tulisan atau ketikan tangan yang dicetak miring, diberi garis bawah tunggal.

Untuk lebih jelas mengenai masing-masing fungsi huruf miring, dapat dilihat pada uraian berikut ini dengan berpedoman pada Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan V (2022) edisi terbaru yang disahkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Republik Indonesia.

Pertama, huruf miring digunakan untuk menulis judul buku, judul film, judul album lagu, judul acara televisi, judul siniar, judul lakon, dan nama media massa yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka. Contoh fungsi ini dapat dilihat dalam kalimat berikut ini.

(1) Ibu Ani sedang membaca novel Terusir karya Hamka.
(2) Senitron Cinta Setelah Cinta ditayangkan setiap hari pukul 18.45 WIB di SCTV.
(3) Lexikon merupakan album ketiga Isyana Sarasvati.
(4) Si Unyil dan Si Bolang Bocah Petualang adalah acara televisi Trans7 yang mendidik untuk anak-anak.
(5) Pemilik siniar Close the Door adalah Deddy Corbuzier.
(6) Lakon Anggun Nan Tongga pernah dipentaskan di Kebudayaan Sumatra Barat.
(7) Tulisan saya pernah diterbitkan di surat kabar Singgalang Minggu pada 31 Januari 2021.
(8) Keraf, Gorys. 2018. Tata Bahasa Indonesia. Flores: Nusa Indah.

Kedua, huruf miring digunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat. Contoh fungsi ini dapat dilihat dalam kalimat berikut ini.

(9) Huruf h adalah huruf pertama pada kata hujan.
(10) Imbuhan --is pada kata birokratis dan kata kulturalis memiliki makna 'sifat' dan 'orang'.
(11) Kata Ramadan diserap dari bahasa Arab.
(12) Buatlah dua contoh kalimat dengan menggunakan ungkapan panjang tangan dan makan hati!

Ketiga, huruf miring digunakan untuk menulis kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Contoh fungsi ini dapat dilihat dalam kalimat berikut ini.

(13) Arik selalu manggadangkan diri di depan teman-temannya.
(14) Bayu meng-instal laptopnya.
(15) Nama ilmiah buah alpukat adalah persea americana.
(16) Spreek bermakna 'berbicara'.
(17) Ungkapan bismillhir-ramnir-ram digunakan oleh umat Islam untuk memulai atau membuka segala kegiatan.

Di samping itu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Republik Indonesia juga memberi catatan terkait fungsi huruf miring. Huruf miring tidak digunakan untuk (i) nama diri, seperti nama orang, lembaga, organisasi, atau merek dagang dalam bahasa asing atau bahasa daerah. Contohnya dapat dilihat di bawah ini.

Tidak Tepat: Riri Susanti, Mahkamah Agung, Himpunan Mahasiswa Islam, paracetamol
Tepat: Riri Susanti, Mahkamah Agung, Himpunan Mahasiswa Islam, paracetamol

(ii) seperti yang disebut oleh Wijono, naskah yang ditulis dengan menggunakan tangan atau mesin tik (bukan komputer), bagian yang ditulis menggunakan huruf miring ditandai dengan garis bawah satu. Contohnya dapat dilihat di bawah ini.

(18) Novel Tenggelamnya Kapal van Der Wijck ditulis oleh Hamka, pengarang Sumatra Barat.
(19) Kakak meng-upload foto di Facebook.
(20) Kridalaksana, Harimurti. 2011. Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia.

Demikian penjelasan singkat tentang fungsi huruf miring dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan mencerahkan.

*Alumnus S-1 Jurusan Sastra Indonesia Universitas Andalas dan Pustakawan SMA Nege

Kirim Komentar


Kata Kita lainnya

Imbuhan Serapan Asing: --man, -wan, dan --wati

Artikel 05-06-2023 14:20 WIB

Selain membaca buku, membaca berita juga menjadi salah satu kebiasaan saya. Saya sering kali mengisi waktu luang dengan membaca berita. Selama beberapa hari ini, saya membaca berita di surat kabar daring. Saya sering menemukan kosakata yang berakhiran dengan “man, -wan, dan “wati....

Oleh Yori Leo Saputra - Pustakawan SMA Negeri 1 Ranah Pesisir


Istilah "Deskriptif" dan "Preskriptif" dalam Ilmu Bahasa

Artikel 31-05-2023 12:51 WIB

Mengapa kata X tidak ada dalam kamus, padahal sudah banyak dipakaiPara pengajar dan peneliti bahasa pasti pernah mendengar kalimat ini. Untuk menjawabnya, kita bisa pakai analogi munculnya sebuah penyakit. Seseorang bisa saja tiba-tiba terkena penyakit yang belum ada sebelumnya. Bahasa pun bisa...

Oleh Ria Febrina, S.S., M.Hum. - Dosen Linguistik Jurusan Sastra Indonesia, Universitas Andalas


Kependekan dalam Bahasa Indonesia

Artikel 30-05-2023 11:53 WIB

Sobat Eja pernah tidak mendengar kata gercep, KKN, dan FISIP Ketiga kata tersebut merupakan bentuk kependekan. Gercep merupakan kependekan dari gerak cepat, KKN merupakan kependekan dari Kuliah Kerja Nyata, dan FISIP merupakan kependekan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Kependekan...

Oleh Husni Mardhyatur Rahmi, S.Hum. - Redaktur Bahasa


Bukan "Busway", tetapi Bus

Artikel 27-05-2023 13:08 WIB

Di Kota Jakarta, seringkali kita mendengar kata busway. Umumnya, kata busway merujuk pada moda angkutan umum, bus Transjakarta. Padahal kata busway bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti ˜jalur bus™. Lalu, mengapa kata busway lebih melekat di benak masyarakat, ketimbang sebutan...

Oleh Nabilla Hanifah Suci R. - Redaktur Bahasa Ejaan.id


Sufiks Serapan dari Bahasa Arab

Artikel 25-05-2023 12:37 WIB

Sufiks merupakan salah satu jenis afiks dalam bahasa Indonesia. Jenis afiks ini memiliki tanda hubung di depannya. Secara bahasa, sufiks diartikan sebagai afiks yang ditambah pada bagian belakang pangkal (Kridalaksana, 2011: 230). Contoh sufiks, yaitu “an pada kata ajaran, -i...

Oleh Yori Leo Saputra - Pustakawan SMA Negeri 1 Ranah Pesisir