Kata Kita

Berita, Artikel, dan Opini tentang Ejaan. id dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

Bahasa itu Universal dan Unik

Oleh Husni Mardhyatur Rahmi, M.Hum.*

Foto: Ejaan.id
Universal dalam KKBI Edisi V berarti umum. Bahasa bersifat universal berarti bahasa mempunyai sifat yang umum, tepatnya bahasa mempunyai ciri umum yang dimiliki oleh semua bahasa-bahasa di dunia. Ciri paling umum dari universalitas bahasa adalah bunyi. Setiap bahasa mempunyai bunyi bahasa yang terdiri vokal dan konsonan. Akan tetapi, jumlah vokal dan konsonan yang dimiliki oleh setiap bahasa tentunya berbeda. 

Sifat bahasa yang universal juga ditunjukkan dengan adanya unsur-unsur atau satuan-satuan bahasa yang bermakna, baik berupa kata, frasa, klausa, maupun kalimat. Seperti halnya perbedaan dalam bunyi bahasa, unsur-unsur bahasa tersebut terbentuk dengan cara yang berbeda-beda dalam setiap bahasa. Jumlah vokal dan konsonan yang berbeda dalam berbagai bahasa, serta proses pembentukan unsur bahasa yang berbeda tersebut menunjukkan sifat lain dari bahasa, yaitu bahasa bersifat unik.

Bahasa bersifat unik artinya bahasa mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh bahasa lain. Sifat bahasa yang unik dapat dilihat dalam sistem bunyi bahasa, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan kalimat, atau sistem lainnya dalam bahasa tersebut.

Dalam bidang fonologi, setiap bahasa cenderung mempunyai sistem bunyi yang berbeda. Perbedaan ini ditunjukkan oleh perbedaan pada jumlah vokal dan konsonan. Chaer (2012) menyatakan bahwa bahasa Indonesia mempunyai 6 buah vokal dan 22 konsonan. Di sisi lain, bahasa Arab mempunyai 6 vokal (mencakup vokal panjang dan vokal pendek) dan 28 buah konsonan. Adapun bahasa Inggris mempunyai 16 vokal dan 24 konsonan. 

Bahasa Indonesia mempunyai keunikan, yaitu tekanan kata yang bersifat sintaksis, bukan morfemis. Artinya, tekanan yang diberikan pada kata tidak mengubah makna kata, melainkan mengubah makna kalimat. Hal tersebut dapat dilihat pada kalimat berikut.

Kucing makan tikus mati. 

Penekanan pada kata kucing memberikan makna bahwa kucing yang melakukan tindakan (me-) makan tikus mati. Akan tetapi, penekanan pada kata mati menunjukkan makna yang berbeda, yaitu keadaan kucing yang mati setelah makan tikus. Jeda dalam kalimat tersebut juga dapat mengubah makna kata. 

Berbeda dengan bahasa Indonesia, tekanan pada kata dalam bahasa Batak bersifat morfemis. Artinya, tekanan yang diberikan pada morfem dalam kata dapat mengubah makna kata. Contohnya pada kata bontar. Penekanan pada suku kata 'bon pada kata bontar bermakna ‘darah’. Adapun penekanan pada suku kata ‘tar pada kata bontar bermakna 'putih'. 

Nah, sekarang Sobat Eja sudah tahu kalau bahasa mempunyai sifat universal dan unik. Sifat universal menunjukkan kesamaan ciri yang dimiliki oleh setiap bahasa. Adapun sifat bahasa yang unik menunjukkan ciri bahasa yang berbeda dan tidak dimiliki oleh bahasa lain. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Sobat Eja.
*Redaktur Bahasa

Kirim Komentar


Kata Kita lainnya

Peribahasa tentang Perempuan dalam KBBI

Artikel 09-08-2024 16:48 WIB

Kalau rajin membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ada satu bagian yang menarik untuk dibaca dan direnungkan. Namanya peribahasa. Kita akan menemukannya di bawah lema yang ditandai dengan singkatan pb (peribahasa). Peribahasa merupakan warisan tradisi lisan masyarakat...

Oleh Ria Febrina, S.S., M.Hum. - Dosen Linguistik Jurusan Sastra Indonesia, Universitas Andalas


Dari Cahcam hingga Canggah

Artikel 01-08-2024 12:37 WIB

Suatu hari orang tua laki-laki meminta saya membuat silsilah keluarga yang ternyata mampu menghubungkan kakek-nenek bersaudara. Silsilah ini dirunut dari orang tua kakek-nenek sampai cucu dari cucu. Saya sampai menghabiskan empat kertas koran yang dulu sering dipakai untuk presentasi. Maklum orang...

Oleh Ria Febrina, S.S., M.Hum. - Dosen Linguistik Jurusan Sastra Indonesia, Universitas Andalas


Kosakata Bahasa Cina dalam KBBI

Artikel 06-07-2024 13:44 WIB

Bakmi is an Indonesian, chinese influenced dish.Bakmi adalah hidangan khas Indonesia yang dipengaruhi oleh budaya Tionghoa. Sebuah konten yang dibawakan Laurence Benson, warga asing yang mengenalkan kuliner Indonesia ini menarik perhatian saya. Laurence Benson merupakan warga asing yang kini...

Oleh Ria Febrina, S.S., M.Hum. - Dosen Linguistik Jurusan Sastra Indonesia, Universitas Andalas


Kata "dalem" dan Pronomina Serapan dalam Bahasa Indonesia

Artikel 25-04-2024 10:42 WIB

Selama berada di Yogyakarta, saya sering mendengar kata dalem. Kata ini sering diucapkan ketika seseorang yang saya ajak berkomunikasi belum memahami apa yang saya sampaikan. Kata dalem dipakai sebagai permintaan hormat untuk mengulang apa yang sudah disampaikan.Sebagai penutur...

Oleh Ria Febrina, S.S., M.Hum. - Dosen Linguistik Jurusan Sastra Indonesia, Universitas Andalas


Asal Usul Skena dan Musik Indie

Artikel 20-03-2024 12:12 WIB

Belakangan ini, kata skena terus digunakan oleh pengguna media sosial. Bahkan, kata skena sering dituturkan oleh para remaja kota. Contohnya, saya pernah ditanya oleh beberapa teman saya, Bil, apa itu arti skena.Saya baru pertama kali mendengar kata itu dan merasa tergelitik untuk mencari...

Oleh Nabilla Hanifah Suci Ramadhani - Redaktur Ejaan.id