Beberapa waktu lalu,
ada Sobat Eja yang bertanya dalam komentar kiriman Instagam Ejaan.id
tentang cara penulisan huruf kapital pada judul.
Apakah frasa preposisi pada judul ditulis dengan huruf kapital atau huruf nonkapital?
Tata
cara penulisan judul sudah diaturdalam Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan Edisi V (2022). Perlu diketahui bahwa Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
tidak lagi dipakai sebagai pedoman penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal
itu dibuktikan pada Surat Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 0321/I/BS.00.00/2021
tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Dalam EYD V dituliskan bahwa huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap kata
(termasuk unsur bentuk ulang utuh) pada judul artikel, buku, karangan, makalah,
dan nama media massa, kecuali kata tugas yang tidak terletak pada posisi awal.
Bila diperincikan terdapat tiga aturan.
1. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama setiap
kata dalam judul, kecuali kata tugas.
2. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama unsur
kata ulang sempurna.
3. Kata
tugas ditulis menggunakan huruf kapital bila berada di awal judul.
Kata Tugas pada Judul
Definisi kata
tugas dalam Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia Edisi IV (TBBBI IV) adalah “kata yang
menyatakan hubungan suatu unsur dengan unsur yang lain dalam frasa atau kalimat”. Kata
tugas hanya memiliki makna gramatikal dan tidak memiliki makna leksikal. Makna suatu kata
tugas dapat ditentukan bila berkaitan dengan kata lain dalam frasa atau kalimat. Misalnya,
kata tugas ke pada frasa ke kantor menyatakan makna arah yang dituju,
yaitu kantor. Kata
tugas dalam judul tidak ditulis menggunakan huruf kapital sehingga penulisannya menggunakan huruf biasa.
Ada lima jenis kata tugas, yaitu:
1. Preposisi (kata depan)
Preposisi terbagi dua jenis, yaitu preposisi tunggal dan preposisi gabungan.
- Preposisi tunggal dapat berupa
kata dasardan kata berafiks. Contoh preposisi kata dasar adalah ke, dari, pada, di, tentang, seperti, serta, sejak, dan sebagainya. Contoh preposisi kata
berafiks, seperti terhadap, bagaikan, melalui,
dsb.
- Preposisi gabungan terdiri dari dua preposisi berdampingan dan dua preposisi
yang berkolerasi. Contoh preposisi yang berdampingan adalah daripada, kepada, karena, sebab, sampaidengan, dsb. Contoh preposisi
yang berkorelasi, seperti antara … dan …;
dari ... hingga …; dari … ke …; dan sebagainya.
Berikut contoh penulisan judul
yang menggunakan preposisi.
- Film
berjudul “Garuda di Dadaku” sangat cocok ditonton oleh anak-anak.
- Artikel
“Reaksi Atta terhadap Komentar Rundungan dari Netizen”.
- Artikel berjudul
“Daftar Hari Libur Nasional dari Juni sampai Desember 2023” ditulis oleh Nana.
2. Konjungsi (kata hubung)
Konjungsi adalah kata tugas yang
menghubungkan dua satuan bahasa, baik bentuk setara (sederajat)
maupun tidak setara. Contoh konjungsi setara adalah dan, atau, serta, tetapi, kalau, dan meskipun. Konjungsi tidak setara berupa karena, sejak, dan setelah.
Bila dilihat dari perilaku sintaksis dalam kalimat,
konjungsi terbagi atas empat kelompok, yaitu (1) konjungsi koordinatif, (2)
konjungsi korelatif, (3) konjungsi subordinatif, dan (4)
konjungsi antarkalimat. Berikut contoh penulisan judul yang menggunakan konjungsi.
- “Cara
Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar”
- “Bukan Busway, tetapi Bus”
3. Interjeksi (kata seru)
Interjeksi adalah kata tugas yang
bertujuan mengungkapkan perasaan pembicara, seperti rasa kagum, heran, sedih,
dan jijik. Contoh kata seru adalah oh, ih,
cih, dong, kok, sih, aduh, ayo, hei, eh, astaga, dan sebagainya.
4. Artikula (kata sandang)
Artikula adalah kata tugas yang
berfungsi untuk membatasi atau memodifikasi nomina. Ada
tiga kelompok artikula dalam bahasa Indonesia, yaitu (1) artikula yang
bersifat gelar, (2) artikula yang mengacu makna kelompok, dan (3) artikula yang
menominalkan. Contoh artikula berupa si,
sang, hang, dang, sri, dsb.
5. Partikel (kata penegas)
Partikel adalah kata yang
tidak dapat takluk pada kaidah perubahan bentuk. Contoh kata partikel penegas adalah nah, nun, pun, per, dan yang.
Penulisan
kata tugas dalam judul menggunakan huruf biasa, kecuali kata tugas tersebut berada di
awal judul. Berikut contohnya.
- Buku Dari Ave Maria ke Jalan Lainke Roma ditulis oleh Idrus.
- Buku
Si Kancil Nakal dan sang Raja Hutan sangat digemari anak-anak.
Kata Ulang pada Judul
Penulisan
kata ulang sempurna pada judul ditulis menggunakan huruf kapital, sedangkan kata
ulang tidak sempurna cukup dikapitalisasi unsur pertamanya. Jenis kata
ulang sempurna disebut dwilingga. Contohnya,
undang-undang,
buku-buku,
dsb. Penulisan unsur ulang sempurna perlu dikapitalisasi setiap awal kata, seperti “
Hak-Hak Asasi Manusia Diatur oleh
Undang-Undang”.
Adapun kata
ulang tidak sempurna cukup dikapitalisasi pada unsur pertama saja. Misalnya, sayur-mayur, berapi-api, lauk-pauk,
ramah-tamah, dsb. Bila dicontohkan seperti “Keluh-kesah Sopir Pengangkut Sayur-mayur ke Kota Jakarta”.
Demikian aturan-aturan kapitalisasi pada judul. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sobat Eja.