Kata Kita
Berita, Artikel, dan Opini tentang Ejaan. id dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Penulisan Kata Ulangan Utuh pada Judul
Oleh Yori Leo Saputra*
Penulisan kata ulangan utuh pada judul perlu dijelaskan. Meskipun Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Republik Indonesia telah mengatur tata cara penulisan itu dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Namun, sebagian orang ternyata masih ada yang bingung soal penulisan kata ulangan utuh pada judul, bahkan ada yang keliru dalam menuliskannya. Oleh karena itu, saya akan ulas mengenai cara penulisan kata ulangan ini pada bahasan berikut. Nah, sebelum lanjut pada pembahasan. Mari kita lihat dahulu pengertian kata ulangan utuh.
Keraf (2018: 120) dalam Tata Bahasa Indonesia, membagi kata ulangan atas empat macam, yaitu ulangan atas suku kata awal, ulangan atas seluruh bentuk dasar, ulangan yang terjadi atas seluruh suku kata. Namun, pada salah satu lingganya terjadi perubahan suara pada suatu fonem atau lebih; dan ulangan dengan mendapatkan imbuhan, baik pada lingga pertama maupun pada lingga kedua.
Salah satu di antara kata ulangan itu adalah ulangan atas seluruh bentuk. Ulangan ini disebut juga ulangan utuh. Kemudian, ulangan utuh ini dibagi pula atas dua, yaitu ulangan atas bentuk dasar yang berupa kata dasar (dwilingga) dan ulangan atas bentuk dasar berupa kata jadian berimbuhan. Contoh ulangan atas bentuk dasar yang berupa kata dasar adalah buku-buku, makan-makan, dan rumah-rumah, sedangkan kejadian-kejadian, pencuri-pencuri, dan perbuatan-perbuatan merupakan contoh kata ulangan atas bentuk dasar berupa kata jadian berimbuhan.
Setelah melihat definisi dan contoh di atas. Lalu, bagaimana cara penulisan kata ulangan utuh pada judul yang tepat? Apakah kata ulangan utuh ditulis menggunakan huruf kapital pada huruf pertama setiap kata? Sebelum menjawab pertanyaan ini. Coba perhatikan judul artikel berikut.
“Busyro Muqoddas Sebut Muhammadiyah Tak Mudah Percaya dengan Janji-janji Capres” (Inforadar.id, 20 Juli 2023)
“Dihadiri Raja-Raja Nusantara, Sidang Paripurna DPD RI Sepakati Penguatan Sistem Bernegara” (Padangkita.com, 14 Juli 2023)
Dari judul artikel di atas, manakah penulisan kata ulangan utuh yang tepat?
Dalam EYD Edisi V (2022), tata cara penulisan judul diatur pada penggunaan huruf kapital. Huruf kapital adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar daripada huruf biasa). Huruf kapital biasanya digunakan pada huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat. Selain itu, huruf kapital juga digunakan pada huruf pertama pada nama diri dan sebagainya. Contoh huruf kapital adalah A, B, dan C.
Sejatinya penulisan kata ulangan utuh dalam EYD Edisi V (2023), ditulis menggunakan huruf kapital pada huruf pertama setiap kata. Aturan ini berlaku untuk penulisan judul pada buku, karangan, artikel, makalah, maupun nama media massa. Namun, seandainya dalam sebuah judul terdapat kata tugas maka sebaiknya ditulis menggunakan huruf nonkapital—bila kata tugas itu terdapat pada huruf pertama dari kata pertama dalam sebuah judul maka ditulis dengan huruf kapital. Contohnya, 1) Adik membeli buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma di Gramedia.; 2) Buku Yang Terserak dan yang Dikumpulkan merupakan karya Armini Arbain, dkk.
Selain judul buku dan nama media massa ditulis menggunakan huruf kapital. Namun, judul buku dan nama media massa juga ditulis menggunakan huruf miring. Contohnya dapat dilihat sebagai berikut.
1) Yuni membaca buku Hujan di Bulan Juni karangan Sapardi Djoko Damono.
2) Berita banjir di Pesisir Selatan muncul dalam surat kabar Harian Singgalang.
Jadi, bila kembali lagi pada pertanyaan di atas, penulisan kata ulangan utuh yang tepat adalah huruf pertama pada setiap kata ditulis menggunakan huruf kapital. Demikian penjelasan mengenai penulisan kata ulangan utuh pada judul. Semoga bermanfaat dan mencerahkan.*