Kata Kita
Berita, Artikel, dan Opini tentang Ejaan. id dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Palindrom: Kosakata dengan Urutan Sama dari Depan maupun Belakang
Oleh Husni Mardhyatur Rahmi, M.Hum.*
Sobat Eja pernah tidak mendengar istilah palindrom? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi V, palindrom
didefinisikan sebagai kata, rangkaian kata, atau bilangan yang terbaca sama,
baik dari depan maupun dari belakang. Merujuk definisi tersebut,
bentuk palindrom tidak hanya berupa kata, tetapi juga dapat berupa rangkaian kata
atau bilangan. Beberapa contoh palindrom berupa kata dalam bahasa Indonesia adalah kodok, taat, apa, kakak, radar, anilina, kayak, dan makam.
Selain palindrom berupa kata, ada pula
palindrom berupa rangkaian kata atau kalimat dalam bahasa Indonesia.
(1) Kau muak.
(2) Dia haid.
(3) Kami simak.
(4) Kasur ini rusak.
Dalam kalimat tersebut, tampak bentuk kau merupakan palindrom dari (m)uak, bentuk dia merupakan palindrom dari (h)aid, bentuk kami merupakan palindrom dari (s)imak, dan bentuk kasur merupakan palindrom dari rusak.
Selain rangkaian kata atau kalimat, ada pula palindrom berupa bilangan. Bentuk palindrom ini cukup unik karena suatu susunan angka akan dibaca atau dieja sama, baik dari depan maupun dari belakang. Dalam bahasa Indonesia, palindrom bilangan dapat dilihat pada contoh berikut.
(5) 11-02-2011 (dibaca satu satu nol dua dua nol satu
satu atau sebelas nol dua dua nol sebelas)
(6) 21-02-2012 (dibaca dua satu nol dua dua nol
satu dua)
Apakah palindrom hanya ada dalam bahasa Indonesia? Ternyata tidak. Palindrom dapat ditemukan dalam berbagai bahasa. Palindrom dalam satu bahasa dengan bahasa lain bisa saja berbeda. Mari perhatikan palindrom dalam beberapa bahasa berikut.
しかし [shikashi] ’namun’
トマト [tomato] ‘tomat’
キツツキ [kitsutsuki] ‘burung pelatuk’
Bahasa Korea
전격전 [jeonggyeokjeon] ‘blitzkrieg’
다물다 [damulda] ‘diam’
복불복 [bokbulbok] ‘keberuntungan dan keberuntungan’
Bahasa Inggris
level ‘tingkat’
race car ‘mobil balap’
madam ‘nyonya’
Bahasa Belanda
kaak ‘rahang’
lepel ‘sendok’
negen ‘sembilan’
Berdasarkan contoh palindrom dalam beberapa bahasa tersebut, kita dapat melihat bahwa palindrom dalam bahasa Jepang dan bahasa Korea berbeda dengan palindrom dalam bahasa Inggris dan bahasa Belanda. Palindrom dalam bahasa Jepang dan bahasa Korea dibaca berdasarkan suku kata. Bentuk トマトdibaca [tomato] ketika dibaca dari belakang tetap dibaca [tomato], bukan otamot. Bentuk 다물다 dibaca [damulda], ketika dibaca dari belakang tetap [damulda], bukan adlumda. Hal tersebut dikarenakan kedua bahasa tersebut merupakan bahasa dengan sistem silabik, yaitu bahasa yang setiap aksara mewakili satu suku kata.
Adapun palindrom dalam bahasa Inggris dan bahasa Belanda, dibaca seperti palindrom dalam bahasa Indonesia. Hal tersebut disebabkan ketiga bahasa tersebut bukanlah bahasa dengan sistem silabik. Dengan demikian, palindrom pada ketiga bahasa tersebut dibaca sama, baik dari depan maupun dari belakang tanpa melihat suku kata asalnya.
Wah, ternyata bahasa itu unik ya, Sobat Eja. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Sobat Eja!